Saturday, March 15, 2014

Resensi Buku Sukarno Orang Kiri Revolusi dan G30S 1965 (Onghokham)



Pengarang                  :           Onghokham
Judul                          :           Soekarno
                                                Orang Kiri Revolusi dan G30S 1965
Tahun Terbit             :           2009
Kota Penerbit            :           Jakarta
Penerbit                      :           Komunitas Bambu
Keterangan                :           (xxi, 220, 13gb;14x21cm)
Oleh                            :           Michael HB Raditya

Tidak ada orang yang monolitis hanya berakar pada budaya atau hanya pada politik. Sukarno sendiri mungkin tidak akan dapat menjawabnya, sebab pribadi perseorangan, kecuali pemikiran rasional dan tipu muslihatnya, pasti dibentuk oleh tradisi budaya dan masyarakat.
_Onghokham_


            Opini Onghokham dalam mengcounter pernyataan Anderson -dalam menilai pertimbangan atas kebijakan Soekarno- menjadi kejernihan tersendiri dalam mengungkap kenyataan sejarah. Sudut pandangnya memperkaya referensi dalam melihat sisi lain Soekarno. Seperti halnya, pengkorelasian antara tradisi, budaya dan masyarakat dalam memandang dualisme politik. Bahkan, Onghokham dapat melihat pemikiran rasional dan tipu muslihat yang diaplikasikan terhadap pandangan Soekarno. Onghokham tidak ragu dalam mengungkapkan perbedaan dan telaah lebih lanjut dalam menilik sosok Sokarno. Pemahaman dan pembacaannya yang mendalam menjadi sebuah nilai lebih yang membedakannya dengan penulis atau ahli sejarah lainnya.  Pengalaman empiris membentuk Onghokham dengan pemahamannya sendiri. Latar belakang pendidikan yang kuat membentuk pemahaman dan pengalaman Onghokham terhadap Soekarno semakin kuat.         
            Soekarno telah ditelaah dalam banyak perspektif dan tema pembahasan, baik yang dihubungkan dengan Politik, Ekonomi, Sosial, Seni bahkan Otobiografi. Seperti halnya Yuke Ardhiati yang diterbitkan Komunitas Bambu pada tahun 2005 yang berjudul “Bung Karno sang arsitek : kajian artistik karya arsitektur,tata ruang kota, interior, kria, simbol, mode busana, dan teks pidato, 1926-1945”. Pembacaan Yuke terhadap Soekarno yakni dengan menghubungkan keterkaitan antara artistic dalam kehidupan Soekarno. Adapun buku lainnya yang terbit akhir-akhir ini, buku karangan  Mikke Susanto pada tahun 2014 yang berjudul “Bung Karno: Kolektor dan Patron Seni Rupa Indonesia”. Mikke dalam pembahasannya memperlihatkan secara rinci pola roleasi Bung Karno dengan para pelukis. Pembedaan buku Soekarno yang ditulis Mikke adalah deksriptif jelas dan menarik dala memberikan referensi baru yang lebih spesifik.
            Onghokham, mengawali tulisan dengan judul-judul yang menarik. Judul yang diangkat tidaklah umum, penuh dengan proses kognitif, kuat dengan asumsi dan diperkuat dengan referensi dalam mengkomparasi dan terus memperluas pengetahuan atas Soekarno. Empiris atas akademis Onghokham juga begitu kuat, terlihat dengan penggunaan bahasa untuk memberi judul sebuah tulisan. Judul yang dibuat olehnya merupakan poin utama dalam sebuah tulisan. Seperti halnya pada “Sukarno: Mitos dan Realitas”, dalam tulisannya Onghokham mendeskripsikan kehidupan Sukarno dari Muda hingga pada masa kepemimpinan Negara. Deskripsinya menjelaskan hal-hal yang jarang terungkap dalam catatan sejarah lain. Dekonstruksi Onghokham dalam melihat kehidupan Soekarno menjadi perspektif lain dengan tajuk tulisan yang baru. Karena Onghokham membongkar persepsi dan konstruksi lama, dan membangunya dengan mater yang sama dengan perspektif yang berebeda. Onghokham dalam merumuskan Soekarno yang direlasikan dengan “Orang Kiri Revolusi” dan “Pembantaian G30S 1965” merupakan wacana baru yang ada tapi masih mengambang dalam catatan sejarah, dan tulisannya menambah dafar buku yang kritis dalam pengkajiannya terhadap Soekarno.
            Tulisannya juga tidak hanya berisikan asumsi dan cerita lain kehidupan, tetapi diperkuat dengan referensi terkait, seperti halnya dalam mengcounter Dahm, Anderson dan McVey. Terlebih sifat counter Onghokham yang tidak menjatuhkan, tetapi bersifat dekonstruktif dan diperkuat dengan referensi juga kenyataan lain. Onghokham dalam tulisannya memberikan ruang berfikir tersendiri, dan mempekakan subjektifitas saya sebagai pembaca untuk lebih dalam lagi dalam melihat Soekarno. Tulisannya mengkorelasikan sebuah kejadian dengan kejadian lain, seperti pada pernyataan Onghokham yang memberikan pemahaman baru atas wacana “Gerakan Mahasiswa”. Ong membawa pemhamannya tidak hanya pada persepsinya saja, tetapi pada pernyataan Sarjana barat dan Gandhi.
            Ong mempunyai kekuatan observasi yang dalam tiap tulisannya. Observasi yang kuat dengan gaya tulisan deskriptif membuat tulisan menjadi mengalir. Salah satu kekritisan Ong dalam melihat prahara pemerintahan Soekarno adalah pada tertindasnya pedesaan dan muncul kekerasan. Mulai terjadinya konflik tanah dengan akar cerita terbentuknya UUPA(Undang-Undang Pokok Perubahan Agraria), yang berimplikasi pada kehidupan masyarakat Jawa. Terdapat kesenjangan yang terjadi atas kebijakan yang diberlakukan, bukan permasalahan bagi hasil, tetapi mulai terciptanya kekuasaan baru dan kesewenangan Lurah dan Generation Gap. Beralih ke wacana lain “Gerakan Kiri”, Ong dapat menjelaskan akar dan awal gerakan kiri terbentuk dan berkembang, hingga menjadi organisasi yang esensial dan kuat bagi Negara.
            Buku ini diperkuat dengan kehadiran Bab terkahir “Saya, Sejarah dan G30S 1965”, dalam bab terakhir ini, merupakan pernyataan Onghokham dalam menuliskan dan mengembalikan kembali catatan sejarah yang ada. Walaupun mendapat gangguan baik dari eksternal dan internal Ong. Pemahaman-pemahaman menubuh yang dimiliki Ong merupakan catatan yang menarik dalam melihat sisi lain bangsa yang dipimpin oleh Soekarno. Dalam bab terakhir ini, McVey pun ikut mengantarkan pemahaman dan pernyataan subjektifitasnya dalam melihat kiprah Ong sebagai Sejarawan. Ong tidak terpaku pada satu arus gerakan, Ong mau mencoba untuk peka dan melihat ruang-ruang kosong yang ada. Ong merupakan Sejarawan yang kuat, tidak hanya pada pemahaman tetapi juga pada pengalaman. Hemat saya, Buku ini merupakan lumbung referensi, yang diceritakan dengan gaya santai dan mengalir Ong.



Data Diri:
Nama               :           Michael HB Raditya
Alamat                        :           Komplek Gudang Peluru
Jl. Gudang Peluru Selatan II Blok N-340
Rw.03 Rt.007, Tebet, Jakarta Selatan 12830
Telepon           :           08568780707
Blog                :           kajiseni.blogspot.com


No comments: